Selasa, 12 Desember 2022 pukul 09:00 WIB Kejaksaan Negeri Kaur telah melaksanakan kegiatan siraman rohani untuk pembinaan mental dan spiritual para pegawai Kejaksaan Negeri Kaur. Kegiatan ini dihadiri Kasubag Pembinaan, Para Kasi, Para Jaksa, dan juga Pegawai serta Honorer Kejaksaan Negeri Kaur dengan mengundang Ustadz Yunizar. Siraman rohani tersebut dilakukan di Aula Kejaksaan Negeri Kaur.
Siraman rohani dimulai langsung oleh ustadz Yunizar dengan tema siraman rohani yaitu “Manusia Sebagai Makhluk Yang Mulia” dimana ia menjelaskan bahwa Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia dan sebaik-baiknya ciptaan. Dalam kitab Thariqul Hijratain wa Baabus Sa’adatain dari Ibnu Qayyim al Jauziyah, Allah SWT menciptakan makhluknya dalam beberapa kelompok, diantaranya:
1. Malaikat
Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya yang dilengkapi dengan akal tanpa dilengkapi syahwat. Malaikat merupakan ciptaan Allah yang tidak pernah melakukan maksiat dan selalu menuruti apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, tidak makan dan minum, tidak berjenis kelamin, tidak mempunyai keturunan dan tidak ada yang tahu jumlah keseluruhannya kecuali hanya Allah SWT yang dapat mengetahui.
2. Hewan
Allah SWT menciptakan hewan atau binatang yang memiliki syahwat tanpa dilengkapi dengan akal. Hewan diletakan pada kedudukan yang lebih rendah dibandingkan dengan manusia. Meskipun demikian, al-Qur’an menyuruh setiap Muslim untuk memperlakukan hewan dengan rasa belas kasihan dan tidak menganiaya mereka. Hewan berseta makhluk lain dipercayai, senantiasa memuji Tuhan walaupun perkara ini tidak dinyatakan sebagaimana yang manusia lakukan
3. Manusia
Manusia merupakan ciptaan Allah SWT dengan sebaik-baiknya ciptaan. Menciptakan manusia yang dilengkapi dengan akal dan nafsu syahwat sekaligus. Maka Allah mengabadikan sebaik-baiknya bentuk penciptaan manusia dalam al-Qur’an, surat at-Tin ayat 4 yang artinya :
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Lebih lanjut disampaikan bahwa terkait perbedaan makhluknya berdasarkan keberadaan akal dan nafsunya, maka tidak heran bila malaikat adalah gambaran makhluk yang patuh dan taat terhadap segala perintah Allah kepadanya, karena ketiadaan syahwatnya. Malaikat juga banyak memiliki ilmu terkait penggunaan akalnya itu.
Sementara itu hewan merupakan kebalikan dari malaikat. Yang tidak memiliki akal, namun hanya memiliki nafsu. Karenanya hidupnya hanya berdasarkan naluri dan insting hanya untuk memenuhi kebutuhan agar hidup dan berkembang biak semata.
Berdasarkan gambaran malaikat dan hewan itu, maka manusia adalah yang paling sempurna memiliki keduanya yaitu akal dan nafsu. Tetapi yang menjadi permasalahan terletak pada sebagaimana cerdas seseorang itu mengelola nafsunya dengan anugerah akal yang diberikan Allah kepadanya. Dalam buku Uddatush shabirin, Qatadah ra menegaskan tentang hal itu dalam riwayatnya, ia berkata :
“Allah menciptakan malaikat dengan akal tanpa syahwat dan menciptakan hewan dengan syahwat tanpa akal, serta menciptakan manusia dan menjadikan baginya akal dan syahwat. Maka barang siapa akalnya mengalahkan syahwatnya, maka dia bersama malaikat, dan barang siapa syahwatnya mengalahkan akalnya maka dia seperti hewan”.
Setelah melakukan ceramah siraman rohani ini di titutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Yunizar. Adapun dilaksanakannya kegiatan siraman rohani ini agar dapat meningkatkan iman dan taqwa serta mempererat silaturahmi diantara para pegawai, staf dan honorer kejaksaan negeri kaur.